Menkes sikapi Kasus Covid-19 di Singapura Melalui Proteksi Ganda

- 5 Desember 2023, 18:57 WIB
Ilustrasi Covid-19/Edward Jenner/Pexels
Ilustrasi Covid-19/Edward Jenner/Pexels /

GALAMEDIANEWS – Kemenkes RI sikapi naiknya kasus Covid-19 di Singapura, masyarakat yang belum vaksinasi dihimbau untuk segera vaksinasi sampai akhir tahun 2023 dan menerapkan prokes.

Menkes menghimbau masyarakat untuk menjalankan perlindungan ganda dalam bentuk vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan. Dalam prosesnya merespons peningkatan kasus peningkatan kasus covid-19 yang kini meningkat di Singapura.

"Kami juga melihat ada kenaikan, cuma kan memang bagusnya, kita masih ada vaksinasi. Kalau itu divaksin, kita seharusnya bisa bagus," menurut Kemenkes Budi Gunadi Sadikin di Balai Sudirman Jakarta, hari Senin, menjawab saat kenaikan COVID-19 di Singapura.

Baca Juga: 4 SMA di Kabupaten Pati yang Masuk Top Sekolah Terbaik se-Indonesia

Kepada masyarakat yang belum melakukan vaksinasi Covid-19 dosis penguat, agar segera mengakses layanan di fasilitas kesehatan terdekat. Program vaksinasi ini masih gratis hingga akhir Desember 2023, menurut Kemenkes Budi menambahkan."Mumpung sampai Desember ini kan masih gratis, ya itu dimanfaatkan saja," menurutnya.

Selain perlindungan vaksin, menurut Kemenkes Budi, masyarakat perlu kombinasi prokes (protokol kesehatan) seperti membiasakan cuci tangan memakai masker, khususnya di ruang publik.

Pada kesempatannya itu Kemenkes Budi memastikan tren meningkatnya kasus Covid-19 di negara Singapura tidak memicu lonjakan pasien saat ini di rumah sakit Indonesia."Untuk yang masuk rumah sakit kami nggak melihat. Memang ada peningkatan dari yang kena, tapi karena imunitasnya sudah bagus dengan vaksinasi jadi bagus," menurut Kemenkes Budi menjawab pertanyaan terkait jumlah pasien Covid-19 saat ini di rumah sakit.

Dikutip dari Strait Times, kasus Covid-19 di Singapura kurun 19-25 November 2023 mencapai 22.094 kasus. Jumlah itu menjadi naik dua kali lipat dari pekan sebelumnya sebanyak 10.726 kasus. Pasien yang terinfeksi Covid-19 di Singapura menjalani rawat inap yang keterisian ICU masih relatif stabil.

Otoritas kesehatan setempat menjelaskan peningkatan infeksi Covid-19 itu kemungkinan disebabkan beberapa faktor seperti musim perjalanan yang pada akhir tahun dan kurangnya kekebalan tubuh penduduk.

Baca Juga: Pendaftaran Mulai Hari Ini, Kemenhub Gelar Mudik Gratis di Masa Libur Nataru dan Liburan Sekolah

 

Kasus Covid-19 di Singapura

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, menurut Kemenkes (Kementerian Kesehatan) Singapura mengungkapkan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 hingga menjadi dua kali lipat. Total kasus Covid-19 di Singapura menjadi 22.094 pada 19-25 November 2023, jika dibandingkan dengan sebelumnya hanya 10.726 kasus.

Pihak Kementerian Kesehatan Singapura menyebut bahwa peningkatan kasus kemungkinan besar diakibatkan meningkatnya perjalanan di akhir tahun. Selain itu, berkurangnya kekebalan tubuh penduduk terhadap Covid-19 juga tidak bisa dimungkiri.

Hampir 70 persen kasus Covid-19 di Singapura adalah varian EG.5 adalah sub garis keturunan HK.3, subvariant utama di Singapura. Kemenkes Singapura mengatakan bahwa tidak ada indikasi subvariant utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan dengan varian lain.

Kemenkes Singapura saat ini belum menemukan penyakit pernapasan seperti yang sedang terjadi di Tiongkok. Namun pemerintah Singapura terus mewaspadai berbagai varian baru.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah