Tak Ingin Lagi Lewatkan Sholat, Demi Iman Model Berhijab Internasional Pilih Mundur dari Dunia Mode

- 27 November 2020, 11:25 WIB
/Tim Galamedia/

GALAMEDIA - Model papan atas internasional berhijab pertama dunia,  Halima Aden mengungkap sisi gelap industri yang diidamkan sebagian kaum Hawa ini. Khususnya bagi kaum muslim.

Pasalnya tuntutan klien dan jadwal pemotretan yang tak bisa ditawar bisa memaksa para model muslimah "mengompromikan" keyakinan. Terutama terkait jadwal yang bisa membuat kewajiban sholat pun ditinggalkan.

Tiga tahun berkarier dengan brand elite seperti koleksi dari Rihanna hingga Kanye West, model berusia 23 tahun berpaspor Amerika itu akhirnya memilih mundur.

Halima tak sanggup lagi bergulat dengan keinginan berkarier atau mempertahankan iman sebagai muslim.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sudah Kantongi Nama Calon Kapolri, Wakil Ketua MPR RI Beri Bocoran

Buka-bukaan di medsos Halima menyebut keputusan diambil karena dunia mode membuatnya merasa kehilangan jati diri sebagai muslim.

Mulai dari mengenakan wardrobe yang tak sesuai keyakinan hingga jadwal pemotretan yang memaksanya melewatkan sholat.

Baca Juga: 5 Penyakit Musim Hujan yang Biasa Menyerang Anak-Anak, Begini Tips Setelah Anak Main Hujan

Didukung ibunya, setelah merenungkan semua Halima akhirnya memilih iman dan tak ingin lagi berkompromi demi dunia yang telah melambungkan namanya di daftar global model elite.

Halima mengungkap semua melalui akun Twitter miliknya pekan ini. Ia mengaku mengalami pergulatan batin sejak terjun di dunia model internasional yang menjadikannya supermodel berhijab.

Baca Juga: Bu Risma Disudutkan, Netizen Ramai-ramai Serukan Tagar #BelaBuRisma Selamatkan Surabaya

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Jumat (27 November 2020) Halima mengaku keputusannya mundur dari catwalk karena tak lagi bisa berkompromi dengan dunia model yang membuatnya merasa kehilangan identitas sebagai muslim.Baca Juga: Beredar Video Habib Rizieq saat Berada di Rumah Sakit, Begini Kondisinya

Halima misalnya dibuat menangis setelah menjalani sesi foto yang membuatnya harus menutupi bagian rambut dengan celana jins. Belum termasuk sesi lainnya yang memaksa dirinya kehilangan waktu sholat.  

Baca Juga: Setelah Habib Rizieq Bayar Denda Rp50 Juta, Kasus Kerumunan Mestinya Enggak Boleh Diusut Lagi

Halima yang yang kini berusia 23 tahun mulai dikenali industri fesyen saat masih remaja 19 tahun. Ia sempat ikut mengampanyekan brand ternama dari koleksi Rihanna dan Kanye West.

Namun ternyata semua itu tak membuatnya bahagia. Melalui serangkaian postingan di Twitter, Halima buka-bukaan betapa ia  berjuang menyeimbangkan kehidupan sebagai muslim dan “pekerja” industri mode kelas atas.

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan Ini, Ada Derby London Chelsea vs Tottenham Hotspur

Tiga tahun sejak menjadi model profesional, Halima mendapati dirinya dalam situasi yang membuatnya dipaksa memilih untuk mengompromikan keyakinan dan agamanya.

Salah satunya saat  pemotretan untuk American Eagle Outfitters. Kala itu ia bersedia “menumpuk” celana jins di atas kepalanya alih-alih berjilbab.

Baca Juga: WHO : Penggunaan Vaksin, Dunia Bisa Kendalikan Covid-19 pada 2021

Meski pemotretan berlangsung sukses tapi saat sampai di hotel, Halima tak bisa menahan tangis. Ia merasa ada bagian dari dirinya yang hilang.

Halima menyadari airmata mengalir karena jauh dalam dirinya ia menyadari telah melakukan sesuatu yang sebenarnya menyakiti keyakinannya.

“Itu bukan gayaku. Tak pernah. Kenapa aku mengizinkan mereka menumpuk jins di kepalaku padahal  selama ini aku hanya mengenakan hijab dan gaun panjang.”

Demikian salah satu keterangan gambar yang diposting Halima.

Ia melanjutkan, “Aku kembali ke kamar hotel dan menangis setelah pemotretan ini karena jauh di lubuk hati aku tahu ada yang keliru.

Tapi saat itu aku terlalu takut untuk mengatakannya. Yang sesungguhnya aku sangat TIDAK NYAMAN. Ini bukan aku.”

Baca Juga: Monpera, Menyimpan Sejuta Cerita Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Halima juga mengatakan pengaturan waktu untuk pemotretan kerap mengganggu waktunya untuk sholat, kewajiban utama agama yang diyakininya.

Halima yang berdarah Somalia lahir di kamp pengungsian di Kenya. Kisah suksesnya sebelumnya menjadi inspirasi.

Halima mengakui pada awalnya ia sangat bersemangat mewakili kaum muslimah di industri mode papan  atas.

Namun dalam postingannya kemarin, dia merasa telah melakukan kesalahan dalam misi yang dulu diyakininya sebagai “mewakili wanita muslim berhijab”.

Baca Juga: Menyerah, Trump Akan Tinggalkan Gedung Putih Jika Electoral College Memilih Joe Biden jadi Presiden

Halima yang terikat kontrak dengan IMG Models mengatakan pandemi memberinya kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan merenungkan kariernya.

Hasilnya ia berkesimpulan harus meninggalkan industri mode untuk melanjutkan kehidupan yang diinginkannya, yaitu menjadi  wanita muslim.

“Berkat Covid-19 dan kevakuman di industri mode, aku akhirnya menyadari kesalahan dalam perjalanan berhijabku,” ungkapnya. Halima juga mengapresiasi sang ibu yang memberinya dukungan.

Baca Juga: Dipaksa Memilih Sholat atau Karier, Model Berhijab Papan Atas Pilih Mundur dari Dunia Catwalk

Halima yang menyebut dirinya minoritas di dunia minoritas modeling  mengatakan tak ada pihak lain yang pantas disalahkan selain dirinya sendiri.

Halima merasa lebih memikirkan peluang daripada menyadari apa yang sebenarnya dipertaruhkan.

Halima yang membuat kaget para pengikut Twitter dengan keputusannya  meninggalkan industri mode juga menyinggung kurangnya stylist wanita muslim di dunia model.

Mantap dengan keputusan meninggal industri model Halima menegaskan, “Fesyen bukan untukku! ..Aku adalah IMAN-ku!..”

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Batuk Secara Alami, Bahannya Sederhana dan Mudah Didapat

Meski demikian Halima tetap berterima kasih pada semua yang selama ini berperan dalam pengalamannya sebagai model termasuk Rihanna yang mengizinkannya mengenakan jilbab yang dibawanya sendiri.

“Sepertinya aku harus melakukan kesalahan sebalum menjadi panutan yang dapat dipercaya,” katanya. Halima pun mengakui kesalahan dilakukannya karena dirinya tak punya panutan model muslim yang bisa dijadikan referensi.

Baca Juga: Satgas Pamtas Yonif Raider 200/BN Tidak Berhenti Untuk Mencerdaskan Anak-anak PerbatasanBaca Juga: Dipaksa Memilih Sholat atau Karier, Model Berhijab Papan Atas Pilih Mundur dari Dunia Catwalk

Namun kini setidaknya apa yang dialaminya bisa menjadi pertimbangan bagi muslimah mana pun yang berniat berkarier di dunia model global.

“Aku tidak memiliki panutan yang bisa dicontoh, jadi kesalahan ini adalah bagian dari pengalaman belajarku. Aku telah melakukan yang terbaik, tapi itu tidak cukup. Kita harus membuka ruang diskusi untuk benar-benar mengubah sistem,” paparnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x