Kisah Dubes Uni Emirat Arab Divaksin Covid-19, Alhamdulillah Tak Ada yang Berbeda, Baik-Baik Saja

- 14 Desember 2020, 16:06 WIB
Husin Bagis, Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) memberikan paparan mengenai pengalaman vaksinasi COVID-19 di Uni Emirat Arab dalam dialog produktif melalui layanan virtual, Senin, 14 Desember 2020.
Husin Bagis, Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) memberikan paparan mengenai pengalaman vaksinasi COVID-19 di Uni Emirat Arab dalam dialog produktif melalui layanan virtual, Senin, 14 Desember 2020. /DOK.KPCPEN

Kemajuan UEA dalam memberikan program vaksinasi Covid-19 menurut Husin adalah buah dari kebijakan dalam negeri yang terkontrol dan diplomasi luar negeri yang terukur.

“Semenjak Covid-19 melanda UEA, kebijakan dalam negeri langsung menerapkan protokol kesehatan standar WHO, kegiatan keagamaan dan perkawinan dibatasi," ujarnya.

Sementara itu, ia melanjutkan, kebijakan luar negeri pemerintah UEA waktu itu berfikir bahwa yang pertama kali terdampak Covid-19 adalah Tiongkok, berdasarkan hal itu Pemerintah UEA langsung menghubungi Sinopharm untuk bekerja sama karena berfikir Tiongkok pasti akan mengawali usaha penemuan solusi pandemi ini.

Pada akhirnya, menurut Husin, Pemerintah UEA dan Tiongkok bekerja sama melalui perusahaan G42 di Abu Dhabi. Awalnya G42 ini perusahaan teknologi di bidang pengembangan artificial intelligence, yang kini mensuplai vaksin Covid-19.

Baca Juga: Ini 8 Manfaat Bawang Merah, Bisa Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh, Cocok Dikonsumsi Saat Pandemi

"Dampak kebijakan dalam negeri dan luar negeri yang didukung jumlah penduduk yang sedikit, sehingga pandemi mudah dikontrol dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pun berjalan tanpa hambatan,” katanya.

Kendati UEA sudah divaksinasi, masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan standar WHO yakni, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, sampai Pemerintah UEA mengumumkan terbebas dari pandemi Covid-19.

Selain itu masyarakat UEA sangat antusias dengan kehadiran vaksin, karena vaksin ini berkontribusi besar dalam upaya mengembalikan kehidupan normal mereka.

“Penduduk lokal UEA 100% muslim, pasti sudah dilakukan verifikasi kehalalan dan kemanjuran terkait vaksin Sinopharm. Masyarakat pun yakin vaksin yang diproduksi Sinopharm itu halal," jelasnya.

Baca Juga: Anak Diculik Massal dari Sekolah, Orangtua 300 Murid SMP di Nigeria Mengaku Berserah pada Allah SWT

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x