Network
GALAMEDIA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menegur Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) lantaran seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak memiliki persediaan vaksin.
Fahri Hamzah mengatakan, rumah sakit dan pejabat lokal yang ditemui mengatakan bahwa vaksin belum di drop dari pusat.
Sementara diketahui memang benar stok vaksin di Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB) kosong.
Oleh karena itu, pelayanan vaksinasi pun terpaksa ditiadakan sejak empat hari lalu karena belum mendapat kiriman dari pusat.
Baca Juga: Sayangkan Aturan Makan di Tempat 20 menit Jadi Lelucon, Dokter Tompi: Mengurangi Risiko Tertular
Oleh karena itu, melalui akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah memberikan teguran keras kepada Kemenkes pada Rabu 28 Juli 2021.
"Dear @KemenkesRI , Seluruh NTB kosong vaksin. Kata rumah sakit dan pejabat kesehatan lokal yg ditemui, 'belum drop dari pusat'," tulis Fahri Hamzah dikutip Galamedia pada Rabu 28 Juli 2021.
Ia pun meminta kemenkes untuk memperhatikan rakyat Indonesia yang mau divaksin tetapi persediannya belum ada.
"Mohon perhatian sebab rakyat mau vaksin tapi memang persediaan belum ada. (Demikian laporan lapangan)," tutur Fahri Hamzah.
Baca Juga: 100 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia dan Peringkatnya di Dunia Versi Webometrics Juli 2021
Mengetahui hal tersebut, Politikus Gerindra Fadli Zon pun turut menegur dan memberikan kritik pada Kemenkes RI.
Anggota DPR RI ini pun merasa heran karena sebelumnya Indonesia dikabarkan sudah menerima jutaan vaksin untuk dibagikan ke seluruh rakyat, tetapi hingga saat ini NTB malah kehabisan stok vaksin.
"Berjuta2 vaksin datang, tp pd kemana?" tanya Fadli Zon, dikutip Galamedia melalui akun Twitter miliknya @fadlizon.
Tak sampai disitu, Fadli Zon pun mengkritisi penyaluran vaksin kepada masyarakat. Ia mengatakan bahwa distribusi vaksin sangat lambat.
Baca Juga: Mahfud MD Pastikan Jokowi Tak Bisa Dijatuhkan Karena Covid-19, Fahri Hamzah: Aduh Bapak, Ngapain Sih...
Tak hanya itu, ia juga mengkritisi prrihal tempat vaksinasi yang menyalahi aturan lantaran warga malah berkerumun padat dan tak berjarak.
Padahal, sejak awal pandemi Covid-19 menyerang Indonesia, pemerintah meminta seluruh warganya untuk menjaga jarak.
Hal itu diminta sebagai upaya menghindari penularan virus Corona.
"Katanya berlomba dgn waktu, kok distribusi lambat sekali. Bahkan tempat vaksinasi warga berkerumun padat tak berjarak." imbuhnya.***
