Penyaluran Bansos Tahap 2 di Jabar Baru 14,5 Persen

14 Juli 2020, 16:31 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat melepas distribusi bantuan sosial (bansos) Provinsi Jabar untuk masyarakat Kabupaten Garut di Kantor Pos Garut, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (12/5/2020). /

GALAMEDIA - Dalam 6 hari penyaluran bantuan sosial (Bansos) paket sembako tahap dua Provinsi Jabar bagi warga yang terdampak Covid-19 baru mencapai 14,5 persen. Yakni, yang sudah terdistribusi mencapai 204.000 paket dan 70.200 paket masih dalam perjalanan distribusi.

“Untuk penambahan 5 masker dalam setiap paket sembako, kita masih menggunakan pruduk dari industri bukan dari pelaku KUMK di Jabar,” Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Berli Hamdani saat jumpa pers di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Selasa 14 Juli 2020.

Hal tersebut disebabkan persoalan waktu. Waktu produksinya harus cepat dan produknya banyak. Selain itu, ada persyaratan harus memiliki izin edar, serta spesifikasi teknisnya maskter itu harus baik.

“Untuk pelaku UMKM, produk maskernya akan digunakan untuk program 10 juta masker yang akan dibagikan untuk masyarakat dalam rangka mengkampanyekan penggunaan masker di masyarakt,” kata Berli.

Baca Juga: Penyebaran Virus Corona di Indonesia Masih Tinggi, Hari Ini Bertambah 1.591 Menjadi 78.572 Kasus

Seperti diketahui, distribusi bansos Provinsi Jabar tahap dua dilakukan mulai Kamis 9 Juli 2020 secara serempak. Pemprov Jabar akan mendistribusikan bansos paket sembako tahap kedua kepada 1,39 juta keluarga rumah tangga sasaran (KRTS) Non-DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) di wilayah Jabar. Pihaknya menargetkan pendistribusian sembako tersebut akan selesai dalam waktu 14 hari atau sampai 22 Juli 2020.

“Semua kota/kabupaten akan serempak melaksankan distribusi bansos tahap kedua pada Kamis 9 Juli. Tahap kedua ini, kita menargetkan distribusi selesai dalam pada 22 Juli mendatang. Tahap pertama sudah selesai dengan masa distribusi 65 hari,” kata Ketua Divisi Pemberdayaan Aparatur, Non Aparatur dan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanggulanganan Covid-19 Jabar, Dudi Sudradjat Abdulrachim.

Ia berharap pendistribusian bansos tahap dua ini sesuai target. Waktu distribusi pada bansos tahap pertama mencapai 65 hari karena berbagai persoalan yang muncul.

Baca Juga: Sanksi Tak Pakai Masker Masih Dikaji, Pergub atau Perda? Uang Denda Akan Masuk Kas Daerah

Diakuinya, dalam bansos tahap dua ini ada perubahan komoditas yakni dari telur ke susu sebanyak 1 liter/paket dan penambahan 5 buah masker. Digantinya telur ke susu, karena dalam pendistribusian tahap pertama, banyak ditemukan kendala. “Kalau susu insyaAllah tahan lama, bisa sampai 8-9 bulan,” ujar Dudi.

Ketua Divisi Logistik Gugus TPP yang juga Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Jabar, Mohammad Arifin Soedjayana menambahkan melesetnya waktu distribusi bansos tahap pertama sampai 65 hari, karena banyak kendala. Di antaranya tidak serempaknya waktu distribusi, bahkan ada daerah yang baru mendistribusikan bansos pada awal Juni 2020. Oleh karena itu, di tahap kedua ini distribusi bansos akan dilaksanakan secara serempak.

“Soal komoditas, berdasarkan evaluasi, karena telur cukup banyak masalah, mulai telur busuk, tidak tahan lama, dll., maka kita ganti dengan susu yang diproduksi para peternak sapi perah di Jabar. Kita bisa memproduksi susu sekitar 450 ton, ini bisa mencukupi kebutuhan yang akan digunakan dalam bansos ini,” katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Prediksi Puncak Corona Agustus-September, Epidemilog : Salahnya Terlalu Optimis

Dalam bansos tahap dua ini, katanya ada tambahan komoditas yakni 5 buah masker. Dengan begitu, total komoditas dalam 1 paket sembako menjadi 9 item. Packaging bansos tahap dua ini juga lebih bagus, karena ada dalam satu wadah, kalau tahap pertama telur terpisan dari dus sembako. Mudah-mudahan hal ini memperlancar dalam pendistribusiannya.

Ia menyebutkan, realisasi bansos tahap pertama hanya 1,78 RTKS DTKS dari total sekitar 1,9 juta penerima. Ada selisih data karena ada yang tidak valid, ada yang meninggal, tertunda pembagiannya. Sehingga ada retur sekitar 62.725 paket semabo atau sekitar 3,5 persen.

“Retur sembako yang hanya 3,5 persen relatif sedikit artinya tidak mencapai 5 persen. Kita berharap di tahap dua ini datanya valid dan distribusinya lancar sesuai dengan yang ditargetkan. Saat ini, data penerima bansos di Kab. Sumeang masih diklarifikasi. Mudha-mudahan hari ini atau besok datanya sudah valid, dengan begitu bisa serempak distribusinya,” jelas Arifin. **

Baca Juga: Dampak Fly Over Jalan Ahmad Yani (Cicadas ) Akan Dibuat Dua Jalur, Rekayasa Kembali Disiapkan

 

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler