Perang kata-kata antara pihak pro-Iran dan Irak telah meningkatkan ketegangan di negara yang tetap rapuh secara politik setelah bertahun-tahun perang dan pemberontakan.
Baca Juga: Sosialisasi Perubahan Perilaku Salah Satu Upaya Pemerintah Menekan Penularan Covid-19
Kini semua diperburuk oleh pandemi virus korona yang mengguncang ekonominya di tengah penurunan tajam permintaan minyak dunia.
Kurangnya kekuatan politik dan militer untuk pertarungan langsung, membuat pemerintah Irak memilih dialog.
Juru bicara utama perdana menteri yang terbilang dekat dengan Iran, Abu Jihad al-Hashemi, berada di Teheran pekan lalu untuk mencoba menengahi, kata seorang pejabat tinggi Irak kepada AFP.
Baca Juga: Brimob PMJ Kerahkan Ratusan Personel, Turun ke Jalanan di DKI Jakarta Usai Pergantian Tahun
Dia kemungkinan mencoba meyakinkan Teheran untuk menghentikan sekutunya di Irak melancarkan serangan lebih lanjut terhadap AS dan situs diplomatik atau militer asing lainnya, kata Jiyad.
Harapannya adalah mempertahankan situasi yang saat ini relatif tenang setelah pada Oktober lalu kelompok-kelompok garis keras setuju untuk menghentikan serangan dalam waktu yang tidak terbatas.***