Ketua Komnas Perlindungan Anak Imbau Para Ibu Seluruh Nusantara Tolak BPA

- 9 Juni 2021, 20:31 WIB
Konferensi Pers "Bahaya BPA Bagi Bayi, Balita dan Janin," di kantor Komnas Perlindungan Anak, Jalan TB Simatupang No. 33 Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa, 8 Juni 2021./istimewa
Konferensi Pers "Bahaya BPA Bagi Bayi, Balita dan Janin," di kantor Komnas Perlindungan Anak, Jalan TB Simatupang No. 33 Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa, 8 Juni 2021./istimewa /

Hasil analisa migrasi BPA ini telah disampaikan JPKL kepada BPOM melalui surat tertanggal 10 Mei 2021.

Dilampirkan juga dokumen pendukung riset sederhana BPA pada jemur Matahari dan kajian dari referensi penelitian serta penerapan kebijakan terkait BPA di beberapa negara termasuk di Indonesia.

"Surat tersebut di atas juga kami tembuskan ke Kemenperin, Badan Standarisasi Nasional, Kemenkoinfo, dan lembaga lain sebagai informasi," terang Teguh.

Baca Juga: Media China Soroti Polemik TWK, Giri Suprapdiono: Dunia Tau ini Proses Penyingkiran 75 Pegawai KPK Berintegri

Melihat betapa bahaya BPA mengintai anak-anak Indonesia, di sinilah peran Komnas Anak ikut merasa terpanggil untuk ikut mendesak BPOM dan memberi informasi kepada masyarakat, agar berhati hati dalam memilih wadah makanan maupun minuman.

"Saat ini, semua botol susu bayi sudah terbebas dari BPA. Tapi jadi mubazir jika sumber air yang digunakan untuk membuat susu dari air galon guna ulang yang termigrasi BPA," kata Teguh.

Baik JPKL maupun Arist Merdeka Sirait sepakat selain berjuang dengan mendesak ke BPOM, juga secara bertahap mengedukasi ibu-ibu agar mengetahui akan bahaya BPA.

"Nantinya ibu-ibu yang sudah paham akan bahaya BPA menjadi agen perubahan yang akan menularkan kepada ibu-ibu yang lain," harap Teguh.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah