Majalah Prancis Terbitkan Ulang Karikatur Nabi Muhammad, Kerajaan Arab Saudi Keluarkan Kecaman

- 27 Oktober 2020, 15:39 WIB
Bendera Arab Saudi.
Bendera Arab Saudi. /

GALAMEDIA - Karikatur Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam (SAW) diterbitkan ulang majalah satir asal Prancis, Charlie Hebdo. Hal tersebut mengundang kecaman keras dari Kerajaan Arab Saudi.

Kantor berita SPA, yang dikutip Arab News, Selasa 27 Oktober 2020, kerajaan juga mengutuk tindakan teroris dalam bentuk apa pun, terlepas dari pelakunya.

Selain itu Kerajaan Arab Saudi meminta supaya penerapan kebebasan intelektual dan budaya untuk mempromosikan rasa hormat, toleransi, serta perdamaian.

Kecaman terbaru ini menambah daftar panjang beberapa negara berpenduduk mayoritas Islam lain yang telah lebih dulu mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Sebelumnya Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menuduh Macron, "menyerang Islam" karena pernyataannya dianggap menyudutkan dan mengkritik masyarakat Islam dengan cara menutup masjid dan mengawasi sejumlah organisasi masyarakat Muslim, usai kejadian pembunuhan seorang guru.

Baca Juga: Paruh Ketiga 2020, bank bjb Berhasil Meraup Laba Bersih Rp1,2 Triliun

Khan juga menuduh Macron membela penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad SAW, oleh majalah Charlie Hebdo.

Dalam serangkaian cuitan di Twitter pada Ahad 25 Oktober 2020, Khan mengatakan bahwa pernyataan Macron yang menyebut "Islam adalah agama yang sedang dalam krisis di seluruh dunia" menimbulkan perpecahan.

"Ini adalah saat di mana Presiden Macron bisa memberikan sentuhan penyembuhan dan menyangkal ruang bagi para ekstremis daripada menciptakan polarisasi dan marginalisasi lebih lanjut yang pasti mengarah pada radikalisasi," cuit Khan seperti dikutip dari AFP, Senin 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Pensiun, Begini Respons Pemerintah Rusia

"Sangat disayangkan bahwa dia memilih untuk mendorong Islamofobia dengan menyerang Islam daripada teroris yang melakukan kekerasan, baik itu Muslim, Supremasi Kulit Putih, atau ideologi Nazi," tambahnya.

Kritikan yang cukup tajam terhadap Macron datang dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Setelah mengatakan bahwa Macron perlu diperiksa kejiwaannya terkait komentar tersebut, ia mengajak untuk memboikot produk-produk Prancis.

"Jangan pernah menghargai barang-barang berlabel Prancis, jangan membelinya," tutur Erdogan mengutip AFP.

Baca Juga: Ribuan Buruh Berunjuk Rasa di Depan Gedung Sate, Tuntut Kenaikan Upah Minimum 2021

Ajakan memboikot produk-produk Prancis juga menggema di Qatar, Kuwait serta beberapa negara Timur Tengah lainnya. Barang-barang buatan Prancis sudah banyak yang ditarik dari supermarket setempat.

Banyak negara-negara Arab memutuskan melakukan boikot terhadap produk Prancis karena pernyataan Emmanuel Macron soal Islam.
Banyak negara-negara Arab memutuskan melakukan boikot terhadap produk Prancis karena pernyataan Emmanuel Macron soal Islam. Twitter.com/@a_alowaihan1

Baca Juga: Pegawai Kerja di Hari Cuti Bersama Wajib Dapat Upah Lembur

Bahkan warga Suriah sudah membakar foto Macron. Di Tripoli, Libya, warga membakar bendera Prancis sebagai sikap kecaman atas pernyataan Macron.

Macron menjadi sorotan dunia karena menyebut Islam tengah mengalami krisis. Dia juga menuding kelompok radikal Muslim di Prancis bertekad mengubah nilai-nilai liberalisme dan sekularisme di dalam masyarakat.

Macron menyatakan hal itu beberapa hari setelah peristiwa pemenggalan seorang guru sejarah dan geografi, Samuel Paty (47), yang membahas karikatur Nabi Muhammad SAW, dalam topik pembelajaran di kelas. Sikapnya memicu kritik dari sejumlah orang tua murid yang merupakan Muslim.

Baca Juga: Panas-panasi China, Amerika Serikat dan Jepang Siagakan 46 Ribu Tentara di Laut China Timur

Bahkan salah satu orang tua murid membahas masalah itu melalui media sosial. Pelaku kemudian melihat hal itu dan berencana membunuh Paty.

Paty lantas diserang dan dipenggal saat pulang kerja pada 16 Oktober lalu. Polisi kemudian menembak mati pelaku.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x