Kasus Stunting Maluku Utara Masih Tinggi, BKKBN Bersama DPR RI Gencarkan Bangga

- 26 Juli 2023, 21:43 WIB
Angka kasus stunting yang masih tinggi di Provinsi Maluku Utara terus ditekan penurunannya oleh pemerintah melalui beberapa upaya penanganan, salah satunya dengan mendorong pelaksanaan program Bangga Kencana.
Angka kasus stunting yang masih tinggi di Provinsi Maluku Utara terus ditekan penurunannya oleh pemerintah melalui beberapa upaya penanganan, salah satunya dengan mendorong pelaksanaan program Bangga Kencana. /reepik/jcomp/

GALAMEDIANEWS - Program Bangga Kencana atau Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana yang telah dicanangkan BKKBN, kini terus digencarkan dengan menggandeng peran dari Komisi V DPR RI.

Pelaksanaan sosialisasi serta Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana digelar di Provinsi Maluku Utara untuk menekan angka stunting di sana yang masih tinggi.

Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana ini digelar di Desa Lina Ino Kecamatan Tobelo Tengah Kabupaten Halmahera Utara, pada Rabu 26 Juli 2023.

Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Utara Nuryamin mengungkapkan, berbagai upaya yang diterapkan pemerintah dalam penanganan stunting bertujuan untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia. Kini fokus BKKBN bukan lagi pada pengendalian jumlah penduduk, namun lebih pada meningkatkan kualitas penduduk.

Baca Juga: Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi Terima Suap Rp88,3 Miliar, Ditahan Bersama 4 Tersangka Lain

"BKKBN memiliki banyak program yang menyasar balita, remaja, hingga lansia. Saat ini BKKBN tidak lagi berjuang mengendalikan jumlah penduduk, namun lebih pada meningkatkan kualitas penduduk. Pencegahan stunting menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas penduduk, sehingga pada tahun 2045 Indonesia memiliki generasi yang berkualitas," ungkap Nuryamin.

Dihadiri anggota Komisi V DPR RI Dapil Maluku Utara Irene Yosiana Roba Putri, yang menekankan pencegahan masalah gizi buruk dengan upaya pemberian asupan makanan bernutrisi bagi keluarga. Irene juga mengingatkan para ibu agar memberi ASI eksklusif pada bayinya serta rutin memeriksakan kesehatan balita ke posyandu.

"Di posyandu balita akan dicek tumbuh-kembang dan diberikan vitamin. Jadi terpantau pertumbuhan dan perkembangannya. Kalau ada yang terindikasi anak tersebut stunting cepat dilakukan intervensi," jelas Irene.

Baca Juga: DRAKOR King The Land Season 2, Apakah Penggemar Perlu Menunggu Waktu Lebih Lama?

Irene berujar, bahwa sebenarnya praktek mencegah gizi buruk tidaklah sulit. Mengendalikan agar tidak hamil terlalu tua atau terlalu muda merupakan salah satu caranya. Atau dapat juga dilakukan dengan mengendalikan jumlah kehamilan.

"Jadi sebenarnya mencegah stunting itu nggak sulit. Jangan terlalu tua kalau hamil karena berisiko stunting. Kalau terlalu muda ya tidak boleh, karena organ reproduksi masih belum siap, bisa berisiko stunting juga," ujarnya.

Irene pun menyoroti peran suami kala mendampingi istrinya saat hamil. Dia menjelaskan, suami harus menjadi bagian dari sistem pendukung kehamilan sang istri, agar tercipta suasana bahagia yang dapat mempengaruhi kesehatan janin yang dikandung.

Baca Juga: Jujutsu Kaisen Season 2 Episode 5: Link Nonton, Tanggal Tayang dan Penuh Teka Teki

"Suaminya jangan bikin istri stres, bisa mengganggu perkembangan janin. Jangan merokok, minum miras, itu dilarang keras. Kalau istrinya muntah-muntah tidak bisa makan, langsung dibawa ke puskesmas. Jangan sampai kekurangan gizi, karena ibu hamil itu harus banyak makan makanan bergizi," ungkapnya.

Dirinya juga memastikan upaya percepatan penurunan stunting dapat langsung menyentuh masyarakat. Irene menambahkan, dengan ketersediaan pangan lokal kaya gizi yang melimpah di Halmahera Utara, harusnya bisa dimanfaatkan untuk memberi asupan bernutrisi sebagai pencegahan stunting.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x